Thursday, May 26, 2011

Batas Kesabaran


Batas Kesabaran

(Tajuk: Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI)


Orang berkata, “sabar ada batasnya”, “habis kesabaranku”, “sesabar-sabarnya orang, akhirnya tak tahan juga”. Apa atau dimanakah sebenarnya batas kesabaran yang dibenarkan dalam Islam? Apakah perkataan yang demikian itu dibenarkan dalam Islam?

Semasa Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam marah ketika mendapatkan kekeliruan besar yang dilakukan oleh sesetengah sahabat, apakah bererti beliau telah kehabisan kesabarannya? Tentu saja tidak. Begitu juga ketika beliau shallallâhu 'alaihi wasallam harus bangun melakukan tentangan terhadap musuh atas izin dan perintah Allâh Ta'âla. Justeru perkara itu merupakan salah satu bentuk pendidikan kesabaran yang paling berharga.

Bersabar untuk marah, atau marah dalam kesabaran adalah perkara yang tidak mudah. Umumnya orang marah kerana memperturutkan hawa nafsu. Tetapi, tidak demikian dengan apa yang dilakukan oleh Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam dan yang beliau perintahkan kepada umatnya. Itulah yang disebut, marah kerana Allâh Ta'âla, bukan kerana memperturutkan hawa nafsu. Marah yang demikian adalah beban yang hanya akan terlaksana jika dilakukan dengan sabar. Seorang muslim yang tidak lagi marah melihat kemusyrikan, bid’ah dan kemaksiatan bermerajalela di muka bumi, paling sedikitnya ia merupakan orang yang tidak punya rasa cemburu terhadap Islam. Dan ia termasuk orang yang tidak memiliki kesabaran untuk marah terhadap kemungkaran tersebut.

Sabar sesungguhnya merupakan salah satu ajaran Islam yang agung, namun sangat berat. Bersabar untuk marah, bersabar menahan amarah, bersabar untuk selalu istiqamah menapaki ajaran Islam sesuai dengan sunnah Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam dan para sahabat, bersabar untuk tidak tergesa-gesa, bersabar untuk tidak menyimpang, bersabar untuk menjauhi larangan, maupun bersabar menerima musibah dari Allâh Ta'âla, semuanya merupakan perkara yang berat. Itulah sebabnya, orang yang sabar pasti selalu disertai oleh Allâh Ta'âla.

Dan bersabarlah, sesungguhnya Allâh beserta orang-orang yang sabar.
(QS Al Anfal : 46)


Jika sabar bergabung dengan taqwa, maka tipu daya musuh, betapapun piawainya, tidak akan membahayakan.

Jika kamu bersabar dan bertaqwa,
niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allâh mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
(QS Ali Imran : 120)


Sabar mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Islam. Seseorang akan memperoleh kedudukan sebagai pemimpin yang mulia di sisi Allâh Ta'âla, dan dapat menjadi ikutan umat, manakala ia bersabar dan betul-betul meyakini ayat-ayat Allâh Ta'âla.

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar,
dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.
(QS As Sajdah/32 : 24)


Walaubagaimanapun ia memerlukan perjuangan yang sungguh-sungguh hingga seseorang dapat bersabar dan mengalahkan hawa nafsunya. Yang jelas, sabar dalam Islam tidak ada batasnya. Wallâhu a'lam.

......ibnshafiee

No comments: